This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wednesday, April 4, 2012

Dari Mana Dapat Duit untuk Jalan-jalan?

Oleh Trinity

Saya sering dikira orang kaya — atau anak orang kaya — karena sering jalan-jalan, apalagi ke luar negeri. Ini agak aneh; sebab apa iya hanya orang kaya yang bisa jalan-jalan? Banyak kok orang Indonesia yang bukan orang kaya yang juga banyak jalan-jalan. 

Banyak pula yang bertanya pada saya: "Kok bisa punya duit buat jalan-jalan? Dapat dari mana sih?"

Kecuali Anda tajir melintir atau keturunan orang kaya-raya, bekerja sudah pasti menjadi cara mendapatkan uang yang kemudian ditabung. Pastinya metode ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar, apalagi kalau tujuan perjalanan Anda luar biasa seperti keliling dunia misalnya.

"Ah, dia sudah manajer jadi gajinya gede," begitu sebagian orang berkilah karena melihat dirinya tidak bisa jalan-jalan juga. Tapi buktinya saya yang kerja sambil kuliah bisa menabung dan jalan-jalan ke Eropa. Dan berapapun gaji saya, tetap saya bisa jalan-jalan.


Tak perlu menunggu jadi manajer untuk bisa jalan-jalan ke luar negeri. Sekarang pun bisa. (Ilustrasi: Dok.ThinkStock)

Masih merasa tidak masuk akal bagaimana mendapatkan duit untuk jalan-jalan? Mungkin beberapa ide di bawah ini bisa dicoba:

1. Kerja sampingan


Kerja sampingan adalah cara paling mudah mendapat tambahan penghasilan. Variasi pekerjaannya pun sangat luas. Bisa berdagang, mengajar, menulis dan sebagainya. Coba amati sekeliling Anda, cari peluang, dan putar otak untuk menghasilkan uang.

2. Mencari Sponsor


Pernah lihat acara jalan-jalan ke luar negeri bersama artis? Nah, kalau Anda artis atau figur publik, memang gampang sekali mencari sponsor untuk jalan-jalan. Tapi sebagai orang biasa, bukan berarti Anda tidak bisa mendapatkan hal itu. 

Beberapa biro perjalanan punya "Paket 10 gratis 1". Maksudnya jika Anda bisa mendapatkan sepuluh orang untuk sebuah paket wisata, Anda akan mendapatkan satu paket gratis yang bisa Anda jual lagi atau dipakai sendiri. Kalau Anda tidak menemukan biro perjalanan yang punya paket seperti itu, Anda bisa bernegosiasi untuk membuat paket tersebut. 

3. Ikut undian


Di Indonesia banyak sekali undian berhadiah. Hanya dengan membeli sebuah produk, Anda mendapat kesempatan untuk memenangkan sesuatu. Baik berupa uang maupun barang berharga. Bahkan beberapa bank menyelenggarakan undian berhadiah untuk tabungan. Selain uang Anda bertambah karena rajin menabung, Anda juga berkesempatan memenangkan sesuatu. Silakan buktikan kemujuran Anda dan jangan lupa banyak berdoa.

4. Berinvestasi


Anda pasti tahu bahwa beberapa barang nilainya meningkat dengan cepat dalam hitungan bulan atau bahkan hari, misalnya emas dan surat berharga. Sisihkan penghasilan Anda untuk membeli instrumen investasi untuk kemudian dijual sebagai biaya jalan-jalan. Let your money works.

5. Mengatur gaya hidup


Kalau Anda bisa memilah dan memilih dari sekian banyak kebiasaan Anda, pasti ada yang bisa dibuang supaya menghasilkan uang, seperti mengurangi belanja atau "ngafe". Kalau mau sering jalan-jalan, jangan ragu mengurangi kegiatan yang menghabiskan uang hanya demi gaya. Jika perlu, bawalah makan siang dari rumah demi kesehatan tubuh dan kantong. You gain some, you lose some.

6. Cuci gudang


Kapan terakhir kali Anda "membereskan" rumah, dalam arti membuang barang yang tidak perlu? Jika Anda cermat, banyak sekali barang di rumah kita yang tidak perlu-perlu amat dimiliki. Silakan pilah dan pilih barang yang tidak Anda perlukan tapi masih cukup bernilai, kemudian buatlah garage sale. Lumayan, kan?

Seperti halnya ke Roma, ada banyak jalan menuju jalan-jalan. Jangan jadikan "tidak punya duit" sebagai dalih. Mulailah rajin menabung, cermat mencari peluang, berpikir kreatif dan segera jalan-jalan!


sumber: http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/78-dari-mana-dapat-duit-untuk-jalan-jalan

Bagaimana Minta Izin Orang Tua untuk Jalan-jalan?

Oleh Trinity

Saya beruntung memiliki keluarga yang gemar berjalan-jalan dan karenanya mendukung hobi saya ini — apa pun jenisnya. Jadi waktu saya masih bersekolah dulu, saya tidak pernah mengalami kesulitan dalam meminta izin orang tua untuk jalan-jalan.

Sayangnya tidak semua orang seberuntung saya. Beberapa teman bahkan harus memutar otak jauh-jauh hari guna merancang strategi untuk meminta izin orang tua mereka. Kejadian ini tak hanya terjadi sewaktu mereka berumur belasan tahun, melainkan terus hingga mereka sudah lulus dan bekerja.

 
Kalau Anda merasa sulit mendapatkan izin dari orang tua untuk jalan-jalan, mungkin beberapa tips di bawah ini bisa membantu: 

1. Kelakuan positif


“Anak baik-baik” tentu lebih mudah dikabulkan permintaannya. Maka tunjukkan tingkah laku yang baik dan jauhkan diri dari masalah. Sering bolos sekolah dan nilai buruk pastinya tidak akan memuluskan proses perizinan dari orang tua. Kalau sehari-hari saja di rumah Anda banyak ulah dan menimbulkan masalah, apalagi jauh dari rumah?

2. Rencana matang


Saat meminta izin dari orang tua, Anda harus punya rencana yang matang: ke mana tujuannya, bagaimana mencapai tujuan itu, pergi dengan siapa, menginap di mana, berapa lama, dan nomor kontak yang bisa dihubungi jika Anda tak bisa dihubungi (misalnya saat telepon selular kehilangan sinyal). 

Kalau Anda tidak menjelaskan hendak pergi ke mana, dengan siapa, dan berapa lama, jangan harap orang tua akan memberi izin karena mereka akan tambah khawatir.

3. Persiapan matang


Bekali diri Anda dengan pengetahuan yang komprehensif sehingga jika orang tua bertanya tentang berbagai hal tentang rencana perjalanan tersebut, Anda bisa menjawab dengan lancar dan meyakinkan. Meminta izin orang tua tak ubahnya seperti menghadapi ujian. Anda harus siap dengan jawaban yang tepat, apa pun pertanyaannya.

4. Mandiri


Sebisa mungkin, jangan mengandalkan kucuran dana dari orang tua. Kalau mendapatkan izin saja sulit, apalagi izin plus dana. Menabunglah dari uang saku, sehingga pada saat meminta izin, Anda bisa menunjukkan bahwa Anda tidak akan merepotkan orang tua. Tunjukkan bahwa semua hal sudah Anda persiapkan dengan baik.

5. Bertanggung jawab


Meminta izin sama dengan mengajukan proposal. Anda harus bisa meyakinkan orang tua bahwa selain tahu mau ke mana dan bagaimana,  Anda juga bertanggung jawab penuh atas perjalanan tersebut. Maksudnya, Anda akan menaati peraturan, tata krama dan adat yang berlaku di tempat tujuan. Anda harus berjanji akan menjaga tingkah laku dan tidak akan berbuat sesuatu yang melanggar hukum.

6. Menggalang dukungan


Jika Anda merasa akan sangat sulit mendapatkan izin orang tua, carilah bantuan. Umumnya orang tua akan lebih mudah menerima pendapat orang dewasa atau yang umurnya lebih tua dari kita. Maka mintalah dukungan keluarga dekat yang “didengar” — contohnya kakek, nenek, paman, bibi atau kakak. Minta bantuan mereka untuk meyakinkan orang tua, dan jangan lupa bawakan oleh-oleh sebagai tanda terima kasih.




7. Memperkenalkan teman seperjalanan


Perkenalkanlah teman yang akan jalan-jalan dengan Anda kepada orang tua. Ingatkan teman Anda untuk berlaku santun dan ikut meyakinkan orang tua Anda. Namun Anda harus pandai membaca situasi dan kondisi. Bila orang tua Anda sangat anti rokok, jangan sampai teman Anda kelihatan mengantongi rokok atau merokok di depannya.

8. Manfaat Jalan-jalan


Bagi orang yang tidak menyukainya, berjalan-jalan adalah kegiatan tidak berguna yang hanya membuang-buang uang, waktu dan tenaga.  Maka, tugas Andalah untuk menyampaikan dan meyakinkan orang tua apa manfaat jalan-jalan. Tegaskan bahwa semua yang Anda keluarkan untuk sebuah perjalanan sepadan dengan hasil yang didapatkan.


sumber: http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/109-bagaimana-minta-izin-orang-tua-untuk-jalan-jalan

Mengapa Harus Jalan-jalan di Indonesia?

Oleh Trinity

Kalau ada yang bertanya kepada saya, “Mengapa sih harus jalan-jalan di Indonesia?” maka jawaban saya adalah, “Mengapa tidak?” Ada banyak alasan mengapa kita harus jalan-jalan di Indonesia. Di bawah ini saya tuliskan beberapa.

Semoga artikel ini dapat membuat Anda sepakat dengan saya: berjalan-jalan di Indonesia adalah wajib hukumnya.


Seorang perempuan di desa Sukopuro, Probolinggo, Jawa Timur berjalan melewati Gunung Bromo. Foto: AP/Trisnadi

Segala ada


Apa jenis wisata yang Anda cari? Wisata laut, gunung, budaya, belanja, atau flora dan fauna? Semua ada di Indonesia. Laut kita sudah tidak perlu diragukan lagi. Dunia bawah laut Raja Ampat, Wakatobi, Komodo dan Bunaken sudah terkenal di seluruh dunia. 

Jenis pasir pantai apa yang Anda cari? Indonesia punya pasir putih bersih sehalus tepung juga merah muda berbutir-butir. Bagi pecinta gunung, Indonesia adalah negara dengan gunung berapi paling banyak di dunia. Ada banyak taman nasional bagi penggemar flora dan fauna.

Dengan beragam suku, etnis, agama dan kepercayaan, Indonesia punya keragaman budaya. Jakarta, kota dengan pusat perbelanjaan terbanyak, cocok buat yang hobi belanja. Gedung tua yang bersejarah, ada juga.


Sendratari di Candi Badut, Malang. Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto

Ramah


Banyak orang mengatakan, orang Indonesia tidak lagi seramah dulu. Tetapi saya percaya bangsa Indonesia tetaplah salah satu bangsa dengan tingkat keramahan tertinggi di dunia. Bahkan di kota besar seperti Jakarta yang konon masyarakatnya individualis, orang Jakarta jauh lebih ramah dibandingkan negara lain. Kalau Anda tersesat di belantara kekusutan Jakarta, tidak perlu ragu bertanya. Pasti dibantu. Di negara lain? Belum tentu.


Pantai yang masih sepi dan belum terjamah turis ini terletak di Tanjung Setia, Lampung Barat, Lampung. Foto: Antara/Rosa Panggabean

Murah


Mahal/murah memang relatif. Jika Anda tinggal di Medan, misalnya, berjalan-jalan ke daerah Indonesia timur tentu lebih mahal dari negara tetangga. Tapi jangan lupa, ada harga ada rupa. Sering kali yang Anda bayar sebanding dengan yang didapat.

Melihat komodo, satu-satunya binatang purba yang tersisa, dan leyeh-leyeh di pantai berpasir merah muda jauh lebih asyik dan membanggakan ketimbang berfoto di depan menara kembar atau main di taman hiburan. Karya manusia tidak akan bisa mengalahkan karya agung ciptaan Tuhan, bukan?

Supaya murah, kunjungilah daerah yang dekat dengan tempat tinggal Anda, misalnya provinsi tetangga. Anda bisa juga memesan tiket promosi penerbangan murah dari  jauh-jauh hari.


Melihat lumba-lumba di laut lepas? Itu bisa Anda lakukan di Tanjung Kiluan, Lampung; Lovina, Bali; sampai di Raja Ampat, Papua. Foto: Antara/Rosa Panggabean

Lebih mudah


Yang dimaksud dengan mudah di sini bukanlah tentang menjangkau tujuan-tujuan wisata di Indonesia, melainkan soal bahasa dan budaya. Ke daerah mana pun Anda pergi di Indonesia, tentu Anda sudah dapat memperkirakan pantangan di daerah itu. 

Makin terpencil suatu daerah, biasanya makin kuat adatnya. Pastinya Anda mampu mengira-ngira di mana Anda boleh memakai tank top, dan mana yang tidak. Karena kita masih sebangsa, bahasa tubuh maupun ekspresi lebih mudah dibaca sehingga kemungkinan salah paham dapat diperkecil.

Gengsi


Salah satu alasan orang Indonesia jalan-jalan ke luar negeri adalah karena gengsi. Padahal, kurang bergengsi apa kalau Anda sudah menjelajahi seluruh Indonesia? Sangat ironis jika orang Indonesia lebih sering jalan-jalan di negara lain tetapi tidak tahu betapa indahnya negeri sendiri. Masak orang asing lebih paham kecantikan negara kita? Gengsi, ah!


Berselancar dengan ombak setinggi ini bukan hanya Anda temukan di Bali, di Lampung pun bisa. Foto: Antara/Rosa Panggabean

Perbaikan kehidupan


Bila keadaan ekonomi Anda baik-baik saja dan merasa tidak peduli dengan kondisi ekonomi negara, sebaiknya Anda berpikir ulang. Kondisi ekonomi negara selalu mempengaruhi kondisi ekonomi penduduknya.

Dengan jalan-jalan di negeri sendiri, kita ikut memperbaiki kondisi ekonomi negara kita yang efeknya juga akan memperbaiki kehidupan kita. Mengapa bisa begitu? 

Sebab, menghabiskan uang di negeri sendiri akan membuat uang tidak “kabur” ke luar negeri. Yah, ibaratnya uang dari kantong kanan pindah ke kantong kiri, nggak pindah ke kantong orang lain. Jika perekonomian bangsa membaik, kita juga yang untung, kan?


Cara Membuat Anggaran Jalan-jalan

Oleh Trinity

Akhir-akhir ini di Indonesia profesi perencana keuangan makin marak. Mereka umumnya memberikan jasa konsultasi serta pengaturan keuangan, serta perencanaan masa depan. Tetapi bagaimana dengan perencanaan dan pengaturan keuangan untuk jalan-jalan? Apa saja sih yang perlu dihitung dalam membuat anggaran?

Saya memang bukan seorang perencana keuangan. Tetapi berdasarkan pengalaman, saya punya beberapa kiat merencanakan dan mengatur keuangan perjalanan sebagai berikut:

Tetapkan tujuan


Seperti nasihat seorang perencana keuangan ternama, kiat pertama saya adalah: tetapkan tujuan. Tentu, tujuan yang dimaksud di sini adalah tujuan perjalanan. Apakah di dalam negeri, luar negeri, dalam kota, luar kota? Atau Anda berencana melakukan perjalanan panjang dengan banyak tempat tujuan?


Berapa banyak yang perlu Anda siapkan untuk perjalanan? Ini perhitungannya menurut Trinity. Foto: Tempo/Eko Siswono Toyudho

Tujuan perjalanan akan menentukan besar anggaran yang disesuaikan dengan biaya hidup di sana. 

Biaya transportasi utama


Hal pertama dan paling mudah dihitung adalah transportasi utama (dari tempat asal ke tempat tujuan, sampai pulang kembali). Misalnya Anda dari Jakarta akan melakukan perjalanan ke Yogya, Bali dan Lombok. Berarti yang Anda hitung adalah:

1. Jakarta-Yogya : tiket bus/travel atau kereta atau pesawat
2. Yogya-Bali : tiket bus/travel atau pesawat
3. Bali-Lombok : tiket bus, tiket ferry, atau pesawat
4. Lombok-Jakarta : tiket bus atau pesawat

Bila Anda memutuskan membawa kendaraan sendiri, hitunglah perkiraan biaya bahan bakar berdasarkan jarak tempuh dan efisiensi penggunaan bahan bakar kendaraan Anda. 

Biaya akomodasi


Berapa lama rencana perjalanan Anda? Bahkan jika Anda memiliki waktu yang sangat longgar dan tidak punya batas waktu yang pasti, biaya akomodasi tetap bisa diperkirakan. Tentukan juga jenis akomodasi yang Anda inginkan: hotel berbintang (bintang satu sampai lima), hotel melati, hostel, atau losmen? 

Saat ini hampir semua penginapan memiliki website sehingga lebih mudah memperkirakan biayanya. Jika Anda berencana menumpang di rumah saudara atau teman, jangan salah: itu juga ada biayanya. Sesuai adat Indonesia, rikuh rasanya menumpang tanpa bawa oleh-oleh atau membelikan sesuatu bukan?

Biaya makan


Biaya makan memang sangat tergantung pada jenis makanan dan tempat makannya, namun Anda bisa menghitung secara garis besar berdasarkan tempat tujuan dan biaya makan Anda sehari-hari. 

Contohnya: biaya hidup di Yogya lebih rendah dari Jakarta. Misalnya di Jakarta Anda biasa menghabiskan Rp 40 ribu sekali makan, maka di Yogya Anda bisa menganggarkan Rp 30 ribu. Tinggal dihitung berapa hari Anda tinggal di Yogya dan mau berapa kali sehari Anda makan. Bila penginapan sudah menyediakan sarapan, tentu Anda tinggal menghitung sisanya.

Biaya ‘printilan’


Perhitungan biaya yang paling sulit dan sering meleset adalah biaya serba-serbi atau "printilan". Biaya ini meliputi: transportasi selama berada di tujuan wisata, tiket masuk tempat wisata, tip, tiket tol, jajan dan biaya tak terduga. 

Sebisa mungkin Anda harus mencari informasi mengenai biaya-biaya ini sebelum berangkat, sehingga mempermudah pembuatan anggaran. Tapi jika informasi tersebut tidak tersedia, Anda bisa memperkirakannya dengan mengacu ke biaya makan (karena biasanya, biaya seperti itu berhubungan dengan biaya hidup di daerah setempat). 

Untuk biaya tak terduga, silakan disesuaikan dengan kemampuan finansial Anda. Semakin besar, makin baik karena sifatnya untuk keperluan darurat.

Selamat berhitung!


sumber: http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/132-cara-membuat-anggaran-jalan-jalan

Kiat Mencari Makan yang Murah

Oleh Trinity

Salah satu hal yang membuat jalan-jalan terasa mahal adalah biaya hidup di tempat tujuan. Tak jarang kita tidak tahu tempat-tempat makan yang murah, apalagi makan di daerah turis yang dekat objek wisata sering lebih mahal daripada di area lain.

Mungkinkah mendapatkan makan murah saat jalan-jalan? Silakan coba beberapa ide di bawah ini:

Warung/kios


Jika Anda melancong di Indonesia, tentu warung tenda, warung semi permanen, maupun warung-warung makan kecil lainnya adalah pilihan yang paling murah. Biasanya kita menyebut warung-warung tersebut warteg alias warung Tegal meskipun tidak semuanya berasal dari Tegal. Di luar negeri, Anda bisa menemukan makanan murah di kios kecil atau gerobak yang menjual makanan tertentu, misalnya burger atau hotdog. 


Makanan tradisional khas Turki yang dijual di pasar-pasar. Foto: Thinkstock

Kantin


Di mana pun, kantin tempat makan pelajar atau karyawan selalu menyediakan menu makanan dengan harga terjangkau. Bagaimana cara menemukan kantin karyawan? Anda bisa bertanya pada para pekerja di sekitar atau ikuti saja gerombolan pekerja yang sedang mencari makan siang. Di bandara luar negeri yang terkenal makanannya mahal, saya cari kantin karyawan.

Rumah makan sederhana


Sederhana di sini bukan nama rumah makan, lho. Anda tentu tahu bahwa tampilan sebuah rumah makan merepresentasikan harga makanan di dalamnya. Maka pilihlah rumah makan yang terlihat sederhana. Ukuran rumah makan tidak bisa menjadi patokan sederhana karena di rest area kadang ada rumah makan besar dengan harga makanan terjangkau. Paling mudah menilai kesederhanaan rumah makan dari penataan ruangan alias meja, kursi, serta tata tampilan makanan. 

Waralaba


Waralaba internasional (kadang disebut juga junk food) biasanya mematok harga standar di seluruh dunia. Memang harganya disesuaikan dengan standar biaya hidup setempat, tetapi di negara Barat dapat digolongkan pada “harga terjangkau”, bahkan lebih murah daripada ke restoran.

Pasar


Di pasar biasanya ada warung makan untuk mengakomodir pedagang dan pembeli di sana. Kalaupun tidak berupa warung, pasti ada pedagang makanan siap santap. Jika Anda malas makan di dalam pasar, bungkus saja dan makan di tempat lain yang lebih nyaman seperti taman kota. Selain murah, bisa sekalian piknik dan “mejeng”.

Pusat jajanan


Bila Anda berjalan-jalan di pusat perbelanjaan, pastinya pusat jajanan adalah tempat makan paling murah di area itu. Di samping terjangkau, juga banyak variasi pilihan makanan sehingga Anda bisa punya kebebasan untuk menentukan menu makanan yang paling murah.

Masak sendiri


Sebagian penginapan menyediakan dapur kecil atau microwave untuk para tamu. Fasilitas ini dapat Anda manfaatkan untuk memasak makanan. Lebih hemat, bersih, dan sesuai selera. Tak perlu memasak makanan yang ribet dan heboh macam gulai, misalnya. Cukup makanan-makanan simpel dan mudah dimasak, seperti masakan yang ditumis atau direbus, atau Anda bisa membeli makanan cepat saji seperti mi instan, nugget, kornet, dan ikan kalengan.

Toko swalayan


Sekarang ini di Indonesia ada toko swalayan yang menyediakan area makan yang nyaman dengan makanan siap santap berharga lumayan terjangkau. Di luar negeri, toko swalayan jenis ini juga ada. Jika tidak ada, Anda tetap bisa mendapatkan makanan-makanan siap santap dengan harga terjangkau di toko swalayan. Contohnya di beberapa toko swalayan di Indonesia ada nasi kuning lengkap dengan lauk dalam kotak plastik, atau kalau di luar negeri ada sandwich yang dikemas dalam wadah plastik.

sumber: http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/241-kiat-mencari-makan-yang-murah

Kiat ‘Road Trip’ yang Menyenangkan

Oleh Trinity

Berkendara bersama teman-teman ke tempat jauh, atau road trip, adalah salah satu bentuk jalan-jalan favorit saya sebab seru sekaligus menantang. Banyak hal tak terduga bisa muncul sepanjang jalan. Selain itu, road trip membuat saya lebih dekat dengan teman sebab punya waktu lama untuk mengobrol.


Berencana melakukan road trip dalam waktu dekat? Supaya lebih nyaman, simak kiat-kiat berikut ini:

Persiapan


Sudah pasti hal pertama yang harus disiapkan adalah kendaraan. Tidak sekadar mobil dan bensin, perlengkapan seperti dongkrak, ban cadangan, peta, senter, P3K, dan lainnya juga harus disiapkan. Jangan sampai lupa membawa dokumen perjalanan, seperti SIM, STNK dan kartu asuransi kendaraan. Bila Anda menyewa kendaraan di luar negeri, pastikan sudah melengkapi persyaratan, misalnya SIM internasional.

Penumpang


Karena road trip berarti berada dalam kendaraan selama berjam-jam bahkan berhari-hari, maka sejak awal pastikan siapa saja yang akan ikut serta. Idealnya, paling sedikit ada dua orang dalam satu kendaraan, dan keduanya bisa mengemudi (dan punya SIM) sehingga bisa bergantian. 

Jumlah maksimal penumpang adalah sejumlah kapasitas kursi kendaraan, tapi lebih baik kurang dari itu sehingga masih ada ruang yang lebih lega untuk tidur atau meletakkan barang. Sepakati pembiayaan selama road trip, misalnya untuk bensin, tol, dan makan. Apakah sistemnya patungan, atau dikumpulkan ke satu orang? Sepakati juga biaya tak terduga, misalnya bila kendaraan mengalami kerusakan.

Bagasi


Meskipun tidak ada batasan ukuran koper seperti di pesawat terbang, tapi ukuran kendaraan terutama bagasinya harus diketahui. Jangan sampai Anda malah jadi tidak nyaman duduk karena ada koper di kaki atau Anda terpaksa memangku tas besar. Usahakan di tempat duduk hanya ada barang-barang yang dibutuhkan selama naik kendaraan, seperti camilan, minuman, CD/ kaset, tissue, bantal, game, atau buku bacaan.

Rute


Pelajari rute perjalanan yang akan ditempuh. Sebaiknya sebelum berangkat, sepakati dulu rute mana yang akan dipilih Anda dan rekan seperjalanan. Improvisasi rute memang jamak terjadi di tengah perjalanan, namun terlalu banyak improvisasi malah bisa berujung pada keributan di antara peserta road trip, apalagi jika lebih dari satu kendaraan yang terlibat.

Menikmati perjalanan


Berpergian road trip membutuhkan tenggang rasa yang tinggi. Bukan hanya terhadap teman seperjalanan, tapi juga toleransi terhadap kondisi perjalanan itu sendiri.

Jagalah selalu suasana hati agar tetap positif. Ingatkan diri sendiri dan rekan seperjalanan, tujuan road trip adalah bersenang-senang. Jadi, bila ternyata di suatu daerah Anda harus berhenti berjam-jam karena macet, jangan lantas mengomel dan cemberut sepanjang jalan. Nikmati saja apa pun yang terjadi dalam perjalanan. Di kondisi seperti ini Anda bisa mengeluarkan persediaan permainan untuk mengusir suntuk.
foto by: h-juarno.comhttp://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/157-kiat-road-trip-yang-menyenangkan

Santai


Berkendaralah dengan tenang dan tidak terburu-buru. Selalu ingatkan diri Anda dan rekan seperjalanan bahwa tujuan perjalanan ini adalah untuk bersenang-senang dan bukan balapan. Tidak perlu terburu-buru ngebut ke sana sini, apalagi terpancing emosi oleh kendaraan lain. Ngebut dan ugal-ugalan di jalan sama sekali tidak seru dan malah berbahaya.

Istirahat


Jika road trip Anda menempuh jarak jauh seperti Jakarta-Surabaya atau bahkan ke Sumatera, agendakan beberapa kali berhenti untuk istirahat yang cukup. Walaupun Anda bergantian menyetir, tetap saja berhenti beberapa kali sangat diperlukan. 

Selain untuk keperluan makan dan “ke belakang”, berhenti sejenak juga berguna melemaskan tubuh yang kaku karena perjalanan jauh. Jangan paksakan diri untuk berkendara tanpa istirahat yang memadai.

Mengikuti naluri


Kebanyakan jalan di Indonesia sangat kekurangan penunjuk jalan. Meski Anda mahir membaca peta dan merasa sangat paham medan, jangan pernah malu bertanya ketika kebingungan di jalan. Daripada kesasar jauh hanya karena gengsi, lebih baik rajin bertanya. Jika tidak ada orang tempat bertanya dan Anda merasa tidak nyaman, sebaiknya kembali ke jalan awal.

Cara Berkemas Ringkas

Oleh Trinity

Meskipun kelihatannya sederhana, mengepak pakaian ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Seringkali kita “bercita-cita” untuk traveling light- tidak membawa banyak barang, tapi selalu berakhir dengan gembolan segunung. Di bawah ini beberapa tips untuk memudahkan Anda membawa sedikit barang:


Jangan sampai terjebak dengan prinsip 'siapa tahu butuh' dan berakhir dengan bawaan banyak. Cukup bawa seperlunya. Foto: Thinkstock

1. Pakaian


Jangan membawa baju berdasarkan hitungan jumlah hari perjalanan. Misalnya Anda pergi lima hari, bukan berarti Anda membawa pakaian 5 x 2 dua kali mandi = 10 set. Alhasil, Anda harus membawa satu lemari kalau pergi sebulan. Maka pastikan Anda hanya membawa pakaian yang benar-benar diperlukan dan jangan malas mencuci. 

Siapkan satu pakaian yang cukup resmi seperti kemeja atau blus. Siapa tahu salah satu tempat yang akan Anda kunjungi mewajibkan pakaian resmi. Sebisa mungkin bawa pakaian yang bahannya ringan dan mudah dicuci. Hindari jins karena selain berat dan repot mencucinya, juga tidak mudah kering saat basah. Bila Anda bisa memakai celana dalam sekali pakai, akan sangat meringankan. 

2. Alas kaki


Bawalah satu alas kaki saja yang Anda pakai dari berangkat. Favorit saya adalah sepatu sandal yang terbuat dari bahan yang bisa dipakai di air. Jadi, tak perlu membawa sandal atau alas kaki lain untuk acara berbasah ria. Mengingat satu alas kaki itu akan dipakai selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu, pilihlah yang nyaman dipakai jalan. 

Bila Anda memang harus membawa lebih dari satu alas kaki karena bepergian cukup lama ke daerah yang berbeda medannya, seperti ke gunung, carilah yang ringan sekaligus tahan banting.

3. Perlengkapan kebersihan dan kecantikan


Bawalah perlengkapan seperti sabun mandi, sampo, pelembab kulit, bedak dan lain-lain dalam ukuran mini. Meskipun Anda akan jalan-jalan dalam waktu lama, tidak perlu membawa sampo dengan botol besar berukuran 300 ml, misalnya. 

Perlengkapan tersebut sangat mudah didapat dan harganya tidak terlalu mahal, jadi tidak perlu Anda membawa dalam jumlah banyak. Jika kehabisan di tengah perjalanan, tinggal cari warung terdekat, kan? 

Agar lebih mudah, sebaiknya Anda menggunakan sabun mandi cair dan membawa sampo dan deterjen dalam bentuk sachet. Dengan begitu, bawaan Anda makin lama makin ringan karena bisa langsung buang. Perlu diingat, bila barang Anda masuk ke kabin pesawat (bukan bagasi), tidak boleh membawa cairan lebih dari 100 ml/botol.

4. Printilan lain


Di luar keperluan utama, jangan menambah-nambah bawaan dengan benda-benda yang nantinya tidak dipakai juga. Jika Anda ingin membawa aksesoris, bawalah yang punya nilai fungsi lebih daripada sekadar hiasan. Misalnya topi, syal atau pashmina yang berfungsi menghangatkan dan “antiangin”. 

Tidak perlu membawa banyak “krincingan” kalung, gelang dan anting. Seringkali kita tergoda untuk membawa barang-barang tertentu dengan alasan “siapa tahu nanti butuh”. Cara paling mudah untuk menyeleksi barang adalah dengan menanyakan pada diri sendiri, seberapa sering barang tersebut Anda perlukan di rumah. Kalau saat di rumah saja jarang Anda pakai, apalagi di perjalanan.

5. Cara mengemas


Manfaatkan setiap senti tas Anda sebaik mungkin. Letakkan benda yang besar dan berat di bawah dan susunlah setiap benda dengan rapi. Kemas setiap barang sekecil mungkin, sehingga bisa diselipkan sana sini. 

Bila Anda membawa pembalut, letakkan satu-satu di antara pakaian. Paling baik, barang-barang Anda dikelompokkan dalam beberapa kantung plastik sebelum dimasukkan dalam tas. Selain lebih ringkas, juga preventif terhadap basah. Sehingga kalau terjadi insiden seperti sampo bocor, tidak semua barang jadi lengket. 


sumber: http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/180-cara-berkemas-ringkas